Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia

PENGELOLAAN GURU BERBASIS KINERJA DI SEKOLAH LABORATORIUM PERCONTOHAN (LABSCHOOL) Yudi Ekka Suryapriadi; Mohammad Fakry Gaffar; Abdul Azis Wahab; aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 17, No 2 (2020): OCTOBER 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v27i1.24411

Abstract

Pemanfaatan Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dalam Pengelolaan Sekolah Dasar Ius Rusnati; Mohammad Fakry Gaffar; Aan Komariah; Dadang Suhardan
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 19, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i2.40159

Abstract

Implementasi Pendidikan Karakter: Kepemimpinan Etis, Pengembangan Kapasitas Guru dan Budaya Sekolah Dedi Suhardi; Dedy Achmad Kurniady; Aan Komariah; Rois Abdul Fatah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 18, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v28i1.34470

Abstract

The purpose of this study is to analyze the role of ethical leadership, teacher capacity building and school culture in the implementation of character education. This study used a mixed method sequential expalanatory survey method of 252 private junior high schools in West Java, known as Boarding Schools, data analysis used a Co-variant-based SEM approach. The results showed that leadership in boarding school-based junior high schools was formed by the leadership's awareness of ethical values. The teacher is not yet fully ready to accept the online-based learning process and the inter-action limitation system in terms of efforts to achieve learning objectives in the learning system in the boarding school. The cultural values developed include local wisdom, orientation to science and theology. The successful implementation of character education depends on the ability, capability and contribution of the individual in providing character education. Ethical leadership, teacher capacity building and school culture have a significant role in the effectiveness of implementing character education.
BROAD BASED EDUCATION (Kajian Mikro Pelaksanaan LifeSkills bagi Siswa DO SLTP melalui Community College) Aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 1, No 1 (2003): APRIL 2003
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.155 KB) | DOI: 10.17509/jap.v1i1.6064

Abstract

Dunia kini dihadapkan pada berbagai perubahan yang cepat dan kompleks pada berbagai bidang kehidupan. Persaingan tidak lagi pada level regional, tetapi telah menjadi tantangan nasional bahkan internasional. Pasar bebas telah menampakan bentuknya dan semakin kukuh dengan diberlakukannya AFTA 2003. Realitas ini menuntut SDM memiliki “comparative dan competelive advantage”untuk dapat “survive"dan “exist” mensiasati kehidupan yang serba sulit dan “ tur bu lance”.Kecenderungan perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan yang diantisipasi sebagai era teknologi, informasi dan globalisasi berakar pada mutu sumber daya manusia. System kehidupan social, ekonomi, politik, ilmu, teknologi, dan bahkan agama sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu manusia dituntut memiliki pribadi berkualitas yaitu pribadi utuh dan tangguh, memiliki keunggulan-keunggulan ilmu agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi, mampu berkompetisi dan melakukan kemajuan-kemajuan. Kepribadian yang utuh dan tangguh didukung oleh keterpaduan dan keseimbangan dan kemampuan intelektual, social, emosional, moral, agama, fisik- motorik. Keunggulan profesional ditopang oleh penguasaan kemampuan dan keahlian dalam berbagai bidang profesi (Ro’in, 2001:1).Menghadapi dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah, diperlukan adanya akselerasi untuk mengisi, mengimbangi dan mengejar berbagai ketinggalan, peluang dan tantangan global. Pendidikan merupakan akselerator melalui peran dan fungsinya dalam mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan pendapatan.Pendidikan tidak saja berfungsi sebagai pewarisan nilai-nilai budaya dalam konteks ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadikan manusia bertahan dalam kehidupan lewat kreativitas kerja yang diciptakannya untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian pendidikan dituntut dapat mengembangkan dan menimbulkan motivasi berkreasi pada siswa terutama kreasi yang dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai/berharga secara finansial. Moerdiono (1996) mengungkapkan bahwa pengembangan kreativitas serta prakarsa pada peserta didik mungkin merupakan tuntutan terbesar peran dunia pendidikan kita, sebab kemajuan akan pengetahuan dan teknologi yang sangat dinamis ditambah persaingan kompetitif memerlukan kreativitas dan prakarsa setiap peserta didik, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.Kreativitas serta prakarsa tidak lahir dengan sendirinya akan tetapi dilahirkan melalui tatanan kehidupan masyarakat itu sendiri, yaitu melalui nilai-nilai budaya, agama, dan lingkungan dengan segala aktivitasnya. Apabila kreativitas dan prakarsa individu sejalan dengan orientasi kerja yang bersifat mandiri dan berkualitas yaitu memiliki keterampilan, disiplin, dan tanggungjawab serta mampu mengantisipasi kebutuhan dari buah kreativitas tersebut, maka dengan sendirinya potensi sumber daya alam (SDA) yang relatif banyak dapat memberikan peluang keija mandiri bagi sumber daya manusia (SDM). Adapun bentuk usahanya tidak selalu tergantung pada orang lain melainkan melalui keija mandiri bidang wiraswasta atau wirausaha.Broad Based Education (BBE) melalui pelaksanaan life skills berupaya mengakomodir tuntutan masyarakat akan pendidikan yang membekali siswa keterampilan kecakapan hidup melalui pendidikan berbasis luas, artinya pendidikan dapat memanfaatkan apa yang dimiliki lingkungan secara luas tidak saja hanya lingkungan sekitar tetapi juga wawasan global guna kepentingan eksplorasi pendidikan.Harapannya adalah pendidikan memiliki keleluasan mengembangkan programnya, masyarakat terakomodir dalam peran sertanya, serta lingkungan luas dapat terpikirkan untuk dieksplorasi pendidikan guna diperoleh outcome pendidikan yang sesuai dengan tuntutan, minat, sifat, dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat pengguna.
MODEL PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH (SCHOOL CAPACITYBUILDING) UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Djam’an Satori; Danny Meirawan; Aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 10, No 1 (2013): APRIL 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.125 KB) | DOI: 10.17509/jap.v17i1.6443

Abstract

Rendahnya mutu pendidikan yang ditandai dengan rendahnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan; kurangnya ketersediaan dan pemanfaatan sarana-prasarana; lemahnya penggalian, manajemen dan akuntabilitas keuangan; dan kurangnya prakarsa/inisiatif berinovasi dalam pengembangan kurikulum merupakan akar masalah perlunya peningkatan kapasitas manajemen sekolah dalam merespons kebutuhan stakeholders dan kemajuan ilmu pengetahuan. Tiga segitiga sama sisi kapasitas yaitu kapasitas individu, kapasitas organisasi, kapasitas kepemimpinan menjadi fokus kajian pengembangan kapasitas manajemen sekolah. Penelitian yang melibatkan mahasiswa ini secara intensif menggunakan metode RD dalam rekabangun model yang paling feasibel untuk membangun kapasitas manajemen sekolah yang efektif dan efisien pada SMA di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan kapasitas manajemen sekolah dimulai dari peningkatan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan profesional yang dilandasai pengembangan diri secara individual dan kelompok, dilakukan secara kontinu dan dengan penilaian kinerja yang valid. Alat untuk meningkatkan keberlanjutan bagi pengembangan kapasitas manajemen adalah kolegialitas dan prinsip pelaksanaannya adalah berkelanjutan melalui suatu action plan yang terukur. Model yang dikembangkan adalah 4CeeS untuk kepemimpinan bintang 5. 4CS (Casing, Communicating, Competencies, Contribution, Sample), Bintang lima 2 dimensi (Dimensi 1 : spirit-self dicipline, relationship-heart, purpose; Dimensi 2: Constructivistic Leadership-Valuebased leadership-servant leadership; transformationalleadership;visionary leadership)The low quality of education in Indonesia has been indicated by several phenomena, such as the low quality of teachers’ and educational staffs professionalism; the lack of facility, deficiency of educational financing in terms of absorption, budgeting, and accountability; the lack of educational innovations in developing curriculum. Those fundamental problems indicate the need of improvement in terms of capacity development for school management that will be able to response to stakeholder’s needs and scientific development. Importantly, there are three important aspects that should be kept in mind to develop the capacity of school management. Those important aspects are individual, organizational, and leadership capacity. To construct a feasible model that will be able to build an efficient and effective senior high school management in West Java-Indonesia, this study employed a research and development (RD) methodology. The findings revealed that the development of school management was started from the improvements done by teachers and administrators underlined. The improvements made were laid on the foundation of individual and organizational development through managerial tools. One of the tools that could be used was collegiality. It was recommended therefore that the collegiality should be based on measurable action plans that lead to a 4CS model — Casing, Communicating, Competencies, Contribution, and Sample. 4CS model is adopted from five-star leadership that has two dimensions. When the first dimension consists of self-discipline spirit, affective relationship, and purpose, the second dimension consists of constructive, value-based, servant, transformational, and visionary leadership.
MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIS MELALUI PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (SCHOOL ACTION RESEARCH) Aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 6, No 2 (2009): OCTOBER 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.577 KB) | DOI: 10.17509/jap.v10i2.6310

Abstract

Educational Supervision is intended for the improvement and development of the quality general education and the learning process in particular. Academic supervision is directed at teachers establishment so they can show the best performance and professional behavior in performing learning teaching process. The Effective of supervision should be based on competence, commitment and motivation of supervisors and implemented in a planned, directed and sustained through an approach to clinical supervision in school action research (SAR) frame. SAR is believed to increase the cafacity and cafability supervisee and supervisors through the implementation of the supervision activities that go from self-reflection to solve the problem of leaching learning.
PENGARUH KAPASITAS MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI DAN BAURAN PEMASARAN PENDIDIKAN TERHADAP MUTU Sarah Yunizar; Aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 13, No 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v23i1.5569

Abstract

AbstrakUntuk itu penelitian ini memaparkan keterkaitan antara kapasitas manajemen terhadap pemasaran pendidikan yang dilakukan prodi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpul data utama dengan sampel penelitian ketua prodi. Berdasarkan hasil perhitungan kecendrungan umum ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori tinggi. Begitupun dengan hasil uji korelasi ketiga variabel dalam penelitian ini yang menunjukkan tingkat hubungan yang positif dan signifikan. Sementara itu, nilai regresi kapasitas manajemen dan pemasaran pendidikan terhadap mutu pendidikan yang menunjukkan perubahan dengan arah positif. Hal ini sesuai dengan harga koefisien  variabel kapasitas manajemen terhadap variabel mutu pendidikan cukup kuat, pemasaran pendidikan terhadap mutu pendiidkan cukup kuat, Kapasitas manajemen terhadap pemasaran pendidikan terhitung cukup rendah dan keduanya terhadap mutu pendidikan  terhitung cukup rendah. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kapasitas manajemen dan pemasaran pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan. Kata kunci: Kapasitas manajemen, Pemasaran Pendidikan dan Mutu Pendidikan      Abstract Therefore, this study elaborates the relation between management capacity towards education marketing performed by the departments. This study uses descriptive method with quantitative approach, and supported by documentation study. Specifically, the questionnaire was used as the main research instrument, with head of departments as the samples. Based on the calculation of general tendency, the three variables used in this study are considered high. Besides that, the result of correlation tests of these three variables shows a positive and significant relationship. Furthermore, the regression value of management capacity and education marketing toward education quality shows changes that lead to positive direction. It is in line with the following results: the coefficient value of management capacity towards education quality is quite strong, the coefficient value of education marketing toward education quality is quite strong, the coefficient value of the management capacity towards education marketing is quite low, and the coefficient value of both of them toward education quality is quite low. Based on those research findings, it can be concluded that management capacity and education marketing have significant influence toward education quality.  Keywords: management capacity, education marketing, and education quality
PERAN KETUA DEPARTEMEN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN HIMPUNAN MAHASISWA DEPARTEMEN (HMD) Ferta Nurfadyaningsih; aan komariah; Taufani C Kurniatun
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 16, No 2 (2019): OCTOBER 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v26i2.21307

Abstract

PENGARUH KUALITAS LAYANAN GURU DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR Susilawati Susilawati; Aan Komariah
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 12, No 1 (2015): APRIL 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.255 KB) | DOI: 10.17509/jap.v22i1.5930

Abstract

AbstrakSekolah adalah tempat untuk memperoleh pendidikan secara lebih terstruktur, sistematis, terencana, serta berkelanjutan. Karena itu guru harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada siswa agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik. Untuk itu juga diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang mampu mengakomodir potensi guru, yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh kualitas layanan guru dan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment, determinasi, dan regresi.  Instrumen yang digunakan adalah angket. Populasi penelitian adalah sekolah dasar di Kota Cilegon, 149 sekolah. Sampel penelitian 60 sekolah melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kualitas layanan guru dan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar sangat kuat.AbstractSchool is a place where a person getting an education is more structured, systematic, planned, and sustained. Therefore, teachers should pay attention to the quality of services provided to the students so that the quality of education for the better. It is also necessary for school leadership that is able to accommodate the potential of teachers, namely the principal’s of transformational leadership. This study aims to examine how much influence the quality of service of teachers and the principal transformational leadership to the quality of primary school. The data analysis technique used is the product moment correlation, determination, and regression. The instrument used was a questionnaire. The study population was primary school in Cilegon, 149 schools. The research sample 60 schools through simple random sampling technique. The results showed that the influence of the quality of service of teachers and principals transformational of leadership on the quality of primary schools is very strong.
PENGARUH MOTIVASI DAN IKLIM KERJA TERHADAP KUALITAS MENGAJAR DOSEN Erlani Pertiwi; aan Komariah; dedy achmad kurniady
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol 16, No 2 (2019): OCTOBER 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jap.v26i2.20928

Abstract

Co-Authors . Sururi Abdul Azis Wahab Abu Bakar Ade Suhendar Ahmad Kultur Hia Anggita Bayu Putri Anggraini Anis Saleh Arifin, M Bahri Asep Suryana Asep Suryana Atika Mei Fani Siregar Cantika Kusuma Septiani Cicih Sutarsih Dadang Suhardan Danny Meirawan David I. Philippov Dedi Suhardi Dedy Achmad Kurniady dedy achmad kurniady Dedy Achmad Kurniady Dedy Achmad Kurniady Dhineu Herawati Sejati Diding Nurdin, Diding Djam’an Satori Edo Djati Santoso Eka Prihatin Elena Romanenko Endang Herawan Eri Kurniawan Erlani Pertiwi Eva Devi Sofyawati Ferta Nurfadyaningsih Firman Suryadi Rahman Gena Aghnia Fadhilah Gevorg T. Malashenko Hafidh, Zaini Hana Lestari Herlan Suherlan Hirawati Oemar Hirawati Oemar Ima Rahmawati Inna N. Rykova Inna Rykova Intan Silvana Maris Irma Anggraeni Irni Diniati Ius Rusnati Ius Rusnati Izabella Elyakova Johar Permana Junihot M. Simanjuntak Kholifatul Husna Asri Kholifatul Husna Asri Konstantin Ordov Kurniatun, Taufani Chusnul Lili Abdullah Rozak Lina Herlina Lusi Tetrasari M. Taufiq Marina Gladysheva Marina Podzorova Marnita Maulana Malik Ibrahim Mikhail E. Kosov Mikhail E. Kosov Mikhail E. Kosov Mikhail Kosov Mohamad Najib Mohammad Fakry Gaffar Mohammad Fakry Gaffar Muhammad Kristiawan mulyani, Sri Mutia Alviena Sari Natalia V. Lazareva Natalya I. Nikitina Nuphanudin . Nuphanudin Nuphanudin Nuphanudin Nuphanudin Nur Aedi Nurdelima Waruwu Olesya Dudnik Olesya V. Dudnik Olga A. Grishina Rahmawati Rahmawati Ratih Yuniarti Richard Jonathan O. Taduran Rois Abdul Fatah Saprolla Rollie Cale Deporos Sarah Yunizar Siti Khaulah Sofyan Arianto Sri Mulyani Sri Wulansari Sri Wulansari Suharto, Nugraha Sumarto Sumarto Sumarto Sumarto Sururi . Suryadi Suryadi Suryadi Susilawati Susilawati Tatiana Shvetsova Taufani C Kurniatun Taufani C. Kurniatun Udin Syaefuddin Sa’ud Ulima Alifani Vadim V. Ponkratov Veronica M. Grebennikova Yan Orgianus Yayah Rahyasih, Yayah Yudi Ekka Suryapriadi Zhanna Gardanova